By: Sonny Zulhuda
Zoom-bombing adalah istilah populer bagi kegiatan sabotase yang dilakukan terhadap aplikasi meeting online yang akhir-akhir ini sedang naik daun yaitu Zoom. Contoh sabotase itu adalah penyusupan seseorang yang ingin membuat onar dan mengganggu jalannya pertemuan.
Dalam beberapa insiden terkini, masalah zoom-bombing bukan pada kelemahan teknis seperti bugs, design dll. Tapi lebih pada penyelenggaraan (governance).
Ibarat mobil dicuri, lebih disebabkan karena mobilnya yang tidak dikunci, atau tidak sempurna nguncinya, atau dikunci tapi duplikatnya ditaruh diluar mobil.
Maka sekadar penekanan untuk kita semua yg mau bikin Zoom meeting, ada bbrp langkah pengamanan a.l:
1. Untuk host, harap mengaktifkan *waiting room* agar bisa dipastikan bahwa yg masuk itu terverifikasi.
2. Pilihan kedua, jangan sebarkan *ID & Password* meeting di ruang publik, tapi cukup tuliskan nmr WA host. Bagi siapa saja yang minat ikutan, harap tuliskan nama dan identitas seperlunya (misalnya asal) ke nomer itu, baru setelah itu diberikan ID dan Passwordnya.
3. Saat meeting online, sebaiknya *Host senantiasa awas* dengan kondisi dan juga peserta Meeting. Yg macam2 bisa ditegur, yang berisik dibisukan, penyusup bisa ditendang dst. hehe.
4. Optimalkan *fitur-fitur pengaturan* yang ada. Misalnya adakalanya Host menentukan apakah perlu “mute” semua peserta selain yang giliran bicara? Atau matikan semua video dan cukup mendengar suara? Dan lain-lain pengaturan.
5. On top of that, lebih bagus kalau Host menyampaikan dulu di awal acara beberapa *peraturan Meeting* dan sekali-kali diingatkan ke semua peserta. 🙂🙏🏻
Intinya semua sih satu saja: *Manajemen Risiko*. Dalam bahasa nenek moyang kita: *”Sedia payung sebelum hujan”*.
Salam
Sonny Zulhuda